Sumber gambar : www.pixabay.com
Halo teman-teman! Kali ini saya akan sharing cara menyikapi cinta di masa remaja nih. Simak sampai habis ya biar dapat insighnya.
Masa remaja
ialah masa awal ketertarikan lawan jenis, masa dimana kita mengenal cinta.
Cinta ialah kecenderungan seseorang kepada orang lain yang dianggap memiliki
dampak baik dan membahagiakan dirinya. Cinta dapat terbentuk karena adanya
orang yang mencintai dan dicintai. Mencintai ialah kewajiban hati. Hati tidak
bisa dipaksa mencintai, tetapi hati bebas mencintai siapapun karena hati tidak
dibatasi oleh ruang dan waktu, tak hanya satu cinta yang tumbuh tetapi bisa
lebih. Karena cinta tumbuh dalam hati, maka tidak ada yang tahu hati mana yang
dicintai pun yang dicintai akan balik mencintai (saling mencintai) atau justru
mencintai, tetapi yang dicintai tak mencintai (bertepuk sebelah tangan) Hanya
dengan mengungkapkan cinta kepada yang dicintai kita akan tahu, adakah cinta di
hatinya?
Akankah di masa
remaja, kita meluangkan sedikit waktu
untuk mengungkapkan cinta kepada seseorang yang kita cinta? Muncul pertanyaan
di benak saya, haruskah mengungkapkan cinta? Apa yang akan diperbuat ketika
cinta terbalaskan? Apa yang akan diperbuat ketika cinta tak terbalaskan? Lalu
apa tujuan mengungkapkan cinta tersebut?
Apakah perlu
mengungkapkan cinta? Jika telah siap membangun keluarga, silakan! Tak ada yang
melarang, tetapi jika hanya sekedar meluapkan kesenangan atau nafsu semata
perlu dialihkan dengan kegiatan yang lebih penting dan bermanfaat dari sekedar
bermain-main dengan cinta. Karena dampak dari bermain-main dengan cinta banyak sekali, bahkan hingga terlampaui
batas yakni menjerumuskan diri untuk melakukan perbuatan keji.
Dari beberapa
pengalaman, saya paham bahwa cinta ialah alat penyatuan satu dengan yang lain
secara batin, maka apabila kita menginginkan penyatuan secara lahir (perwujudan
cinta) dibutuhkan pengimplementasian
cinta sesuai prinsip yang diusung melalui jalan keridaan Tuhan.
Lantas, bagaimana menyikapi cinta yang
hadir di masa remaja?
1. Meyakini Cinta ialah Fitrah
Cinta ialah
anugerah yang fitrah. Cinta pun termasuk ujian keimanan. Cinta kepada lawan
jenis di masa remaja ialah ujian keimanan, maka kita harus menjaga
kefitrahannya, tidak sembarangan menaruh hati kepada seseorang. Apabila cinta hadir, kita tidak bisa menolak
dan memaksa diri untuk membuang rasa tersebut, yang ada cinta malah menyiksa kita.
Kita perlu berdamai dengan cinta, mengakui kehadirannya, menjaga dan terus
memupuknya.
2. Mencintai dengan bijaksana
Terkadang ketika
kita mencintai seseorang, kita silau akan kelebihan pada dirinya atau perbuatan
baik yang dia lakukan. Nafsu terus memberikan gambaran tentang kesenangan
berdua dengannya. Lambat laun kita sedih apabila tidak berjumpa dengannya,
kecewa apabila dia bersama yang lain dan banyak lagi. Berawal dari
kesenangan-kesenangan tersebut akan menimbulkan sayatan luka karena tak bisa
bersamanya.
Kita perlu tahu
bahwa kita butuh keseimbangan dalam mencintai agar tak mudah goyah pun
terjatuh. Kita perlu mencintai dengan bijaksana. Mengetahui kadar akan cinta,
tidak berlebih hingga membuat buta pun tidak kurang hingga membuat benci.
3. Menyadari bahwa Belum Tentu yang Kita
Cinta ialah Jodoh
Cukuplah yakin
dari dalam hati bahwa kita benar-benar mencintainya. Lebih baiknya membumbung
tinggikan cinta melalui bait-bait doa karena kita tak pernah tahu akankah
seseorang yang amat kita cinta ialah jodoh kita. Hanya Allah Yang Maha Tahu.
Setidaknya kita mengutarakan kriteria jodoh kita melalui seseorang yang amat
kita cinta.
4. Mewujudkan Cita-Cita
Tenaga penuh, rasa ingin tahu yang tinggi dan semangat berkobar di masa
muda, maka alangkah baiknya kita mendayagunakannya dengan mewujudkan apa yang
kita inginkan. Jangan sampai kecewa apabila cita-cita tidak terwujud gara-gara
cinta. Kita perlu menanamkan alasan kuat untuk meraih cita-cita, yakin ada
sesuatu yang terbaik di masa depan, hasil jerih payah kita saat ini. Cinta akan
mewarnai perjalanan kita, tetapi bukan menjadi penghambat kita untuk mewujudkan
cita-cita justru menjadikannya motivasi bahwa kita tidak bisa hidup bermodalkan
cinta saja. Jika kita berhasil mewujudkan cita-cita, akan ada cinta sejati yang
menghampiri dengan sendirinya karena disaat itulah kita benar-benar matang dan
pantas untuk dimiliki (teruntuk kaum hawa) atau memiliki (teruntuk kaum adam)
5. Melakukan Perbuatan
yang Positif
Mencintai memang kewajiban hati, tetapi mencintai manusia bukanlah
prioritas hidup kita. Ada yang jauh lebih nikmat dari menaruh cinta kepada
manusia, yakni mencintai Tuhan. Cara mewujudkan cinta kepada Tuhan
bermacam-macam dengan tujuan untuk menjadi hamba yang bertakwa, termasuk
mensyukuri nikmat-Nya. Tidak hanya bersyukur melalui perkataan, tetapi kita
perlu mengimplementasikannya ke dalam laku di kehidupan sehari-hari, bisa
dengan mendayagunakan pinjaman-Nya untuk melakukan hal-hal positif seperti,
menuntut ilmu, menjalin persaudaraan, membantu teman ketika mendapati
kesulitan, memberikan sedikit harta kepada yang membutuhkan, mengikuti
organisasi sekolah, mencanangkan gerakan literasi dan banyak lagi perbuatan
positif yang patut untuk dicoba, dilakukan dan dikembangkan.
6. Mencintai Diri Sendiri
Sebelum mencintai seseorang lebih dalam, sudahkah mencintai diri sendiri?
Mari berlatih mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri menghadirkan rasa
nyaman dan tenang karena kita mampu menyikapi gejolak emosi yang ada dalam diri
sendiri, mudah berdamai dengan masalah, mampu mendayagunakan kelebihan,
mengakui kekurangan. Apabila telah mencintai diri sendiri, kita pun bisa
menyikapi cinta dengan bijaksana.
7. Mencintai Keluarga
Keluarga ialah manusia yang kita prioritaskan dalam hidup. Mencintai
keluarga dapat menumbuhkan saling memiliki, saling mengasihi, saling menerima,
saling mendukung, saling menasihati sehingga kita tidak memiliki celah untuk
berbuat melampaui batas ketika mencintai seseorang karena kita memiliki
keluarga yang juga mencintai kita.
Semoga, artikel saya ini bermanfaat bagi teman-teman. Bukan lagi membenci
pun berlebihan hadirnya cinta, tetapi menyikapinya dengan bijaksana.
Kediri, 28 Februari 2021
DAFTAR PUSTAKA
Sarimata, Arya. 2018. “7
Alasan Kamu Harus Gunakan Masa Mudamu dengan Baik,” https://www.idntimes.com/life/inspiration/arya-sarimata/7-alasan-kenapa-kamu-harus-menggunakan-masa-mudamu-dengan-baik-c1c2-1, diakses pada 27 Februari 2021 pukul 22.00.
Idrishann. 2020. Bucin
Universe. Kediri: Yayasan Pendidikan Islam Fathul ‘Ulum Kwagean.