Sunday, March 7, 2021

Menulis adalah Kebutuhan Jiwa

 

 Ilustrasi orang menulis
 Sumber gambar : www.pinterest.com

Saya memiliki mimpi sejak lima tahun yang lalu menjadi seorang penulis bisa menerbitkan minimal satu buku dalam hidup. Saya berkeinginan menjadi penulis. Lambat laun setelah mengikuti suatu seminar saya disadarkan bahwa menulis bukanlah keinginan saja tetapi, kebutuhan. Saya pun meyakininya. Tanpa menulis, saya tidak mampu tumbuh dan berkembang.

Menulis sebagai self healing (penyembuh diri) Menulis menjadikan saya lebih baik, masalah mudah terurai, memberikan benang-benang solusi. Saya mendapatkan ketenangan hati dan pikiran, perlahan mampu terealisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Setiap tulisan atas permasalahan hidup yang awalnya berupa coretan atau tulisan kasar, kemudian saya kembangkan menjadi bentuk yang lebih layak untuk dibaca, memiliki alur sebab akibat yang akan memudahkan pembaca untuk memahami dan menangkap pesan yang ingin saya sampaikan.

Menulis ialah media membebaskan rasa. Menulis dari dalam diri. Melepas segala rasa yang menggebu dalam dada. Menuangnya perlahan melalui goresan tinta hitam diatas kertas putih tak bernoda. Saya percayakan semua rahasia padanya. Jika dengan manusia membuat saya terluka, maka saya lebih baik bersanding setia dengannya

Menulis untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Perubahan besar berawal dari perubahan kecil. Perubahan kecil dari dalam diri. Diri akan lebih baik dengan apa yang  tertuang melalui tulisan. Begitulah keadaan sekitar akan mengikuti perubahan secara bertahap.

 “Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah!” Imam Al-Ghazali

Saya adalah manusia biasa, bukan anak raja atau ulama besar, maka saya akan terus menulis. Saya berusaha memperbaiki tulisan, saya ingin bisa menulis dengan baik karena menulis ialah lisan kedua, setiap apa yang kita tulis sama dengan apa yang kita ucap, sama-sama menyuarakan isi pikiran dan hati hanya berbeda perantara. Jadi, jika saya ingin menyampaikan pesan baik, maka penyampaiannya juga harus baik agar mudah diterima dan dipahami.

No comments:

Post a Comment