Sunday, March 7, 2021

Menyikapi Cinta di Masa Remaja

 

 Ilustrasi tunangan
 Sumber gambar : www.pixabay.com

Halo teman-teman! Kali ini saya akan sharing cara menyikapi cinta di masa remaja nih. Simak sampai habis ya biar dapat insighnya

Masa remaja ialah masa awal ketertarikan lawan jenis, masa dimana kita mengenal cinta. Cinta ialah kecenderungan seseorang kepada orang lain yang dianggap memiliki dampak baik dan membahagiakan dirinya. Cinta dapat terbentuk karena adanya orang yang mencintai dan dicintai. Mencintai ialah kewajiban hati. Hati tidak bisa dipaksa mencintai, tetapi hati bebas mencintai siapapun karena hati tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, tak hanya satu cinta yang tumbuh tetapi bisa lebih. Karena cinta tumbuh dalam hati, maka tidak ada yang tahu hati mana yang dicintai pun yang dicintai akan balik mencintai (saling mencintai) atau justru mencintai, tetapi yang dicintai tak mencintai (bertepuk sebelah tangan) Hanya dengan mengungkapkan cinta kepada yang dicintai kita akan tahu, adakah cinta di hatinya?

Akankah di masa remaja,  kita meluangkan sedikit waktu untuk mengungkapkan cinta kepada seseorang yang kita cinta? Muncul pertanyaan di benak saya, haruskah mengungkapkan cinta? Apa yang akan diperbuat ketika cinta terbalaskan? Apa yang akan diperbuat ketika cinta tak terbalaskan? Lalu apa tujuan mengungkapkan cinta tersebut?

Apakah perlu mengungkapkan cinta? Jika telah siap membangun keluarga, silakan! Tak ada yang melarang, tetapi jika hanya sekedar meluapkan kesenangan atau nafsu semata perlu dialihkan dengan kegiatan yang lebih penting dan bermanfaat dari sekedar bermain-main dengan cinta. Karena dampak dari bermain-main dengan cinta banyak sekali, bahkan hingga terlampaui batas yakni menjerumuskan diri untuk melakukan perbuatan keji.

Dari beberapa pengalaman, saya paham bahwa cinta ialah alat penyatuan satu dengan yang lain secara batin, maka apabila kita menginginkan penyatuan secara lahir (perwujudan cinta) dibutuhkan  pengimplementasian cinta sesuai prinsip yang diusung melalui jalan keridaan Tuhan.

Lantas, bagaimana menyikapi cinta yang hadir di masa remaja?

1. Meyakini Cinta ialah Fitrah

Cinta ialah anugerah yang fitrah. Cinta pun termasuk ujian keimanan. Cinta kepada lawan jenis di masa remaja ialah ujian keimanan, maka kita harus menjaga kefitrahannya, tidak sembarangan menaruh hati kepada seseorang.  Apabila cinta hadir, kita tidak bisa menolak dan memaksa diri untuk membuang rasa tersebut, yang ada cinta malah menyiksa kita. Kita perlu berdamai dengan cinta, mengakui kehadirannya, menjaga dan terus memupuknya.

2. Mencintai dengan bijaksana

Terkadang ketika kita mencintai seseorang, kita silau akan kelebihan pada dirinya atau perbuatan baik yang dia lakukan. Nafsu terus memberikan gambaran tentang kesenangan berdua dengannya. Lambat laun kita sedih apabila tidak berjumpa dengannya, kecewa apabila dia bersama yang lain dan banyak lagi. Berawal dari kesenangan-kesenangan tersebut akan menimbulkan sayatan luka karena tak bisa bersamanya.

Kita perlu tahu bahwa kita butuh keseimbangan dalam mencintai agar tak mudah goyah pun terjatuh. Kita perlu mencintai dengan bijaksana. Mengetahui kadar akan cinta, tidak berlebih hingga membuat buta pun tidak kurang hingga membuat benci.

3. Menyadari bahwa Belum Tentu yang Kita Cinta ialah Jodoh

Cukuplah yakin dari dalam hati bahwa kita benar-benar mencintainya. Lebih baiknya membumbung tinggikan cinta melalui bait-bait doa karena kita tak pernah tahu akankah seseorang yang amat kita cinta ialah jodoh kita. Hanya Allah Yang Maha Tahu. Setidaknya kita mengutarakan kriteria jodoh kita melalui seseorang yang amat kita cinta.

4. Mewujudkan Cita-Cita

Tenaga penuh, rasa ingin tahu yang tinggi dan semangat berkobar di masa muda, maka alangkah baiknya kita mendayagunakannya dengan mewujudkan apa yang kita inginkan. Jangan sampai kecewa apabila cita-cita tidak terwujud gara-gara cinta. Kita perlu menanamkan alasan kuat untuk meraih cita-cita, yakin ada sesuatu yang terbaik di masa depan, hasil jerih payah kita saat ini. Cinta akan mewarnai perjalanan kita, tetapi bukan menjadi penghambat kita untuk mewujudkan cita-cita justru menjadikannya motivasi bahwa kita tidak bisa hidup bermodalkan cinta saja. Jika kita berhasil mewujudkan cita-cita, akan ada cinta sejati yang menghampiri dengan sendirinya karena disaat itulah kita benar-benar matang dan pantas untuk dimiliki (teruntuk kaum hawa) atau memiliki (teruntuk kaum adam)

5. Melakukan Perbuatan yang Positif

Mencintai memang kewajiban hati, tetapi mencintai manusia bukanlah prioritas hidup kita. Ada yang jauh lebih nikmat dari menaruh cinta kepada manusia, yakni mencintai Tuhan. Cara mewujudkan cinta kepada Tuhan bermacam-macam dengan tujuan untuk menjadi hamba yang bertakwa, termasuk mensyukuri nikmat-Nya. Tidak hanya bersyukur melalui perkataan, tetapi kita perlu mengimplementasikannya ke dalam laku di kehidupan sehari-hari, bisa dengan mendayagunakan pinjaman-Nya untuk melakukan hal-hal positif seperti, menuntut ilmu, menjalin persaudaraan, membantu teman ketika mendapati kesulitan, memberikan sedikit harta kepada yang membutuhkan, mengikuti organisasi sekolah, mencanangkan gerakan literasi dan banyak lagi perbuatan positif yang patut untuk dicoba, dilakukan dan dikembangkan.

6. Mencintai Diri Sendiri

Sebelum mencintai seseorang lebih dalam, sudahkah mencintai diri sendiri? Mari berlatih mencintai diri sendiri. Mencintai diri sendiri menghadirkan rasa nyaman dan tenang karena kita mampu menyikapi gejolak emosi yang ada dalam diri sendiri, mudah berdamai dengan masalah, mampu mendayagunakan kelebihan, mengakui kekurangan. Apabila telah mencintai diri sendiri, kita pun bisa menyikapi cinta dengan bijaksana.

7. Mencintai Keluarga

Keluarga ialah manusia yang kita prioritaskan dalam hidup. Mencintai keluarga dapat menumbuhkan saling memiliki, saling mengasihi, saling menerima, saling mendukung, saling menasihati sehingga kita tidak memiliki celah untuk berbuat melampaui batas ketika mencintai seseorang karena kita memiliki keluarga yang juga mencintai kita.

Semoga, artikel saya ini bermanfaat bagi teman-teman. Bukan lagi membenci pun berlebihan hadirnya cinta, tetapi menyikapinya dengan bijaksana.

 

 

Kediri, 28 Februari 2021

DAFTAR PUSTAKA

Sarimata, Arya. 2018. “7 Alasan Kamu Harus Gunakan Masa Mudamu dengan Baik,” https://www.idntimes.com/life/inspiration/arya-sarimata/7-alasan-kenapa-kamu-harus-menggunakan-masa-mudamu-dengan-baik-c1c2-1, diakses pada 27 Februari 2021 pukul 22.00.

Idrishann. 2020. Bucin Universe. Kediri: Yayasan Pendidikan Islam Fathul ‘Ulum Kwagean.

No comments:

Post a Comment